Pesona Senja

Keindahan yang tampak merona, bukanlah ukuran keberhasilan. keteraturan yang terlihat memesona, bukanlah standar kebahagiaan. Karena keberhasilan dan kebahagiaan yang baru ditangkap akal dan indra hanya semu adanya. Keberhasilan dan kebahagiaan hakiki berada pada perpaduan rona yang tertangkap indra dan akal, juga pesona yang tertangkap hati.

Empat ratus sembilan puluh dua purnama terlewati. Empat belas ribu tujuh ratus enam puluh hari terlampaui. Sebuah capaian kesyukuran yang belum seberapa. Tingkat kesadaran yang belum utuh tercipta. Jejak kesabaran yang belum terbangun sempurna.

Sekian sia terakumulasi dalam palung kebinasaan. Seringkali sadar itu ada, namun kesesatan demi kesesatan telah membutakan. Tidak terampil dalam meletakkan prioritas, melengkapi deretan kesiaan yang melenakan.

Kembali adalah satu-satunya kata yang harus terealisasi nyata. Tercermin dalam pola pikirnya. Terserap utuh dalam semesta hatinya. Hingga tampak dalam setiap pilihan dan keputusannya.

Tidak penting bagaimana kemudian senja menjalankan rutinitas keindahannya. Karena yang terpenting adalah proses senja itu melewati setiap tahapannya. Hingga menampakkan banyak sekali pesona.

Makkah, 07111443

Tentang TaQ

Hanya manusia biasa yang ingin terbiasa menjadi hamba Allah. Ingin terbiasa di jalan menuju RidhoNya dan berhasil mendapat jatah sebagai penghuni surgaNya.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar